BALITA ANDA

selamat datang di BABY LOVERs,InfOrMAsi menarik mengenai,BuAh hAtI BunDa,, KEHAMILAN BUNDA,,dAn BerBaGaI iNforMaSi mEnaRIklAin nYa........^_^

Arsip Blog

visitor

free counters

Sabtu, 26 Februari 2011

INFORMASI BALITA DARI DUNIA MEDIS

BAYI TAK BOLEH DIPAKAIKAN GURITA
(Embedded image moved to file: pic18588.jpg)Begitu kata dokter, kebalikan
dari kebiasaan yang terjadi selama ini. Memang, tak sedikit kebiasaan
turun- temurun dalam merawat bayi yang bertentangan dengan dunia medis.
Bagaimana kita menyikapinya?


Dalam merawat sang buah hati, hampir bisa dipastikan kita akan "dihujani"
oleh segala macam nasihat ataupun larangan dari lingkungan, entah
kakek-nenek, orang tua, kaum kerabat, maupun tetangga. Umumnya,
nasihat/larangan tersebut merupakan kebiasaan-kebiasaan praktek perawatan
bayi yang bersifat turun-temurun.


Namun, "seringkali nasihat dan larangan tersebut tak bisa diterima akal
sehat, meskipun ada pula yang kedengarannya masuk akal," ujar dr. Eric
Gultom, Sp.A. dari Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSUPN Cipto Mangunkusumo
dalam cara Ibu Bayi dan Balita di ANTeve, kerja sama nakita dengan PT
Endrass Perdana. Misalnya, bayi tak boleh digendong dengan kedua tungkai
memeluk tubuh ibu agar kelak tungkainya tak pengkor, bengkok, atau
melengkung. Begitu pula dengan nasihat untuk membedong bayi agar kelak
bentuk kakinya jadi bagus.


"Kedengarannya memang masuk akal bahwa cara menggendong dengan posisi
demikian mungkin saja akan menyebabkan pengkar. Apalagi pada kenyataannya,
saat lahir, tungkai bayi memang penampilannya bengkok atau melengkung,"
tutur Eric yang juga berpraktek di RSIA Lestari, Cirendeu dan RS Medistra.
Tapi, lanjutnya, bila dijelaskan dengan cara lain, akan tampak penjelasan
tersebut kurang masuk akal.


Semua bayi, tutur Eric, kakinya memang akan tampak melengkung ketika lahir.
Pasalnya, rongga rahim sangat terbatas ruangnya. Nah, agar si bayi cukup
dalam rongga rahim, posisinya harus sedemikian rupa sehingga kedua tungkai
dalam posisi bersila dan melengkung ke atas. "Tentunya dalam posisi
demikian selama 9 bulan, akan menyebabkan kedua tungkai penampilannya
melengkung ketika lahir." Selain itu, tulangnya masih lebih lunak dan
sedang bertumbuh sehingga gampang sekali terbentuk melengkung.


Kendati demikian, tungkai yang melengkung ini berangsur-angsur akan lurus
kembali sejalan dengan pertumbuhan bayi. Kecuali bila ada faktor genetik
dimana salah satu orang tua penampilan tungkainya tak lurus atau
melengkung, akan diturunkan pada anaknya. Jadi, tukas Eric, "melengkung
tidaknya tungkai tak tergantung posisi ketika menggendong bayi." Begitupun
bila bayi tak dibedong, kakinya akan tumbuh lurus sesuai potensi genetik
yang dimilikinya.


MEMBAHAYAKAN BAYI


Berbagai praktek perawatan bayi yang mengikuti kebiasaan-kebiasaan
turun-temurun ini, menurut Eric, seringkali bukan hanya kurang dapat
diterima dasar ilmiahnya, tapi juga bisa merugikan. Misalnya, pemakaian
gurita untuk bebat perut bayi. Kata orang, supaya bayi jangan masuk angin."
Ada pula yang bilang, agar perutnya enggak besar dan pusarnya enggak
bodong.


Dalam dunia medis, tuturnya, tak dikenal istilah masuk angin. "Istilah ini
mungkin maksudnya aerophagia , yaitu bayi banyak mengandung udara di
lambungnya sehingga terlihat kembung. Hal ini bisa disebabkan bayi menangis
lama atau cara minum susu botol kurang betul." Jadi, Bu-Pak, sama sekali
tak ada kaitannya dengan pemakaian gurita.


Begitupun dengan perut besar dan pusar bodong. "Besar kecilnya perut
ditentukan oleh ketebalan kulit, lemak kulit, dan otot perut yang sanggup
menahan daya dorong isi perut atau usus keluar. Secara alamiah, usus, kan,
berusaha mendorong keluar," terang Eric. Nah, pada bayi, lanjutnya, kulit
maupun lemak dan ototnya masih tipis karena belum tumbuh, sehingga belum
mampu menahan ususnya yang mendorong keluar. Jadilah si bayi kelihatannya
seperti kembung, perutnya agak besar. "Nanti, bila kulit dan lemak serta
ototnya sudah lebih tebal, akan lebih sanggup menahan daya dorong
tersebut." Jadi, tak akan gendut lagi, kecuali kalau makannya memang
banyak.


Sama halnya dengan pusar bodong, "Bila perutnya membesar, tentu pusarnya
akan menonjol, dong," tukas Eric. Tak demikian halnya setelah ketebalan
kulit, lemak kulit, dan ototnya bertumbuh menjadi lebih tebal. Jadi, bukan
lantaran dipakaikan gurita maka pusarnya jadi enggak bodong. Jikapun si
bayi sampai punya pusar bodong, menurut Eric, karena bagian dari puntung
tali pusatnya memang sejak awalnya sudah lebih besar. "Jadi, sejak lahir
pusarnya memang sudah bodong, bukan karena tak dipakaikan gurita."


Pemakaian gurita, tutur Eric lebih lanjut, sebenarnya justru dapat
merugikan bayi. "Bayi jadi kepanasan dan banyak keringat sehingga bisa
mengalami keringet buntet di bawah lapisan gurita." Selain itu, bila
pemakaian gurita terlalu ketat, "akan mengganggu gerak pernafasan bayi."
Soalnya, bayi bernafas lebih dominan menggunakan gerak pernafasan perut..
Jadi kalau kita bebat dia erat-erat di bagian perut, tentu akan mengganggu
pernafasannya."


Contoh lain dari kebiasaan turun-temurun yang membahayakan bayi ialah
membubuhkan bahan-bahan tradisional pada tali pusat yang belum puput. Hal
ini bisa menimbulkan infeksi. "Perawatan tali pusat cukup dilakukan dengan
menggunakan alkohol 70 persen," ujar Eric. Sebab, alkohol 70 persen dapat
membunuh kuman dan mencegah berkembang-biaknya kuman, sehingga tali pusat
pun terhindar dari infeksi.


Masih banyak lagi kebiasaan-kebiasaan turun-temurun yang sampai sekarang
masih sering dijumpai dalam praktek perawatan bayi sehari-hari. Saran Eric,
sebaiknya Bapak dan Ibu tanyakan dulu kepada dokter, apakah ada bahayanya
bagi bayi Anda. Bila tidak, prakteknya terpulang kepada Bapak-Ibu sendiri
sebagai orang tua si bayi.


Julie Erikania


               ANEKA KEBIASAAN TURUN-TEMURUN PERAWATAN BAYI


*ASI


ASI harus dibuang dulu sebelum menyusu. Alasannya, ASI yang keluar adalah
ASI lama (basi).


ASI tak pernah basi! Biasanya yang dimaksud dengan ASI lama adalah ASI yang
berwarna kekuningan dan kental; penampilannya memang seperti cairan tak
segar. Padahal, ASI kekuningan tersebut yang paling baik mutunya.
"Kandungan nutriennya paling tinggi dan memang diperolehnya pada tetesan
ASI paling awal," jelas Eric Gultom.


Warna dan penampilan ASI putih keruh serta encer sering pula diasumsikan
sebagai ASI kualitas jelek. Hal ini sama sekali tak benar! "Warna dan
kejernihan ASI sangat tergantung bahan nutrien yang terkandung di
dalamnya," jelasnya lagi. Perlu diingat, tak ada ibu yang mempunyai ASI
seputih dan seindah penampilan susu formula. Namun begitu, kualitas ASI tak
dapat ditandingi oleh susu formula manapun.


Usai melahirkan, ibu harus makan ayam arak agar tubuhnya hangat dan ASI-nya
banyak atau minum jamu-jamuan untuk kesegaran ibu.


Hal ini justru berbahaya karena sering berpengaruh terhadap kandungan
nutrien ASI dan menyebabkan bayi kuning. Kandungan dalam ayam arak -mungkin
araknya- dan jamu-jamuan, menurut observasi dokter dan para bidan,
seringkali berkaitan dengan timbulnya kuning pada bayi, suatu keadaan yang
secara medis disebut ikterus atau hiperbilirubinemia. "Bila kadar kuningnya
tinggi, dapat membahayakan bayi karena, bahan kuning ini bukan hanya akan
melekat di mata maupun kulit sehingga jadi kuning, tapi juga di sel-sel
otak," terang Eric.


* MEMANDIKAN BAYI


Bayi harus dimandikan dengan air hangat agar tak masuk angin.


Memandikan bayi dengan air hangat tak perlu apabila bayi Anda normal, cukup
bulan dan dalam keadaan sehat. Mandikanlah sehari dua kali, gunakan sabun
bayi dan cuci rambut dengan sampo bayi. Perlakukan bayi sebagaimana
layaknya Anda sebagai orang sehat mandi dan mencuci rambut.


"Mandi dengan air hangat tujuannya terutama agar bayi tak kedinginan atau
hipotermi dalam bahasa kedokterannya. Tapi, sebagai bayi normal yang sehat,
bayi Anda dapat beradaptasi dengan keadaan tersebut," terang Eric. Jadi,
Bu-Pak, tak usah takut memandikan si kecil dengan air dingin selama
kondisinya normal dan sehat serta dalam cuaca yang tak dingin.


Kepala tak boleh dibasahi saat bayi dimandikan.


Nasihat ini tentulah tak benar. Jika kepala bayi tak pernah dibasahi,
kotoran di kepala jadi menumpuk dan bercampur dengan endapan lemak sehabis
dilahirkan. Akibatnya, timbullah kerak kepala yang sering disebut sarapen
atau dalam istilah medisnya, dermatitis seboroik.


Bayi tak boleh dimandikan jika tali pusatnya belum lepas.


Salah! Justru tali pusatnya harus dibersihkan, lalu dikeringkan dengan
alkohol 70 persen.


* BEDAK DAN MINYAK-MINYAKAN


Kepala bayi perlu diberi pupur agar tak gampang pilek.


Tak ada hubungannya antara pilek dan diberi pupur. "Pilek lebih sering
terjadi bila bayi tertular orang dewasa yang pilek dan mencium bayinya,"
urai Eric. Sebaliknya, pupur dapat menyebabkan banyak kerak di kepala dan
merupakan media tumbuh kuman yang baik bila tak dibersihkan dengan baik..


Bayi harus dibedaki sesudah mandi agar tubuhnya harum. Sehabis BAK,
selangkangannya dikeringkan dengan bedak. Begitu juga bila tubuhnya
berkeringat, dikeringkan dengan bedak.


Sebaiknya bedak tak digunakan jika dimaksudkan untuk membuat tubuh bayi
harum, mengeringkan keringat, bekas BAK atau sesudah cebok.


Di negeri tropis, bayi Anda memang akan cenderung lebih sering berkeringat.
Campuran bedak dengan keringat, terang Eric, merupakan media yang baik
untuk berkembang biaknya kuman di permukaan kulit, terutama di daerah
tertutup dan lipatan leher, ketiak, atau selangkangan. Lagi pula campuran
air dan bedak akan menutup pori-pori kulit bayi yang sangat halus dan
menyumbat pernafasan kulit serta saluran kelenjar keringat, terutama bila
diborehkan terlalu tebal. Hal ini menyebabkan lebih banyak keringet buntet
dan ruam (kemerahan) di permukaan kulit.


Bedak hanya boleh dipakai untuk mencegah tergoresnya kulit kering. Akan
tetapi, kulit kering jarang terjadi di negeri tropis karena udaranya cukup
lembab sehingga kulit cenderung lebih basah; berbeda di negara empat musik
yang kelembaban udaranya lebih rendah. Jikapun Anda ingin si kecil
dipakaikan bedak, sebaiknya bubuhkan tipis-tipis di permukaan kulit,
terutama bagian tubuh yang mudah tergores.


Bagaimana dengan minyak-minyakan dan baby oil?


Bahan minyak-minyakan, misalnya, minyak telon dan minyak kayu putih, sering
diborehkan dengan alasan mencegah masuk angin dan menghangatkan tubuh bayi,
terutama minyak kayu putih. Jadi, hal ini sering dipraktekkan.


Namun demikian, ingat Eric, pemakaiannya harus hati-hati. Soalnya, respons
kulit bayi terhadap kandungan minyak telon dan minyak kayu putih
berbeda-beda. Jika timbul kemerahan dan gejala iritasi (kulit kering
seperti terbakar dan bersisik/beruntusan), sebaiknya pemakaian dihentikan.


Baby oil lebih parah lagi dalam menyumbat pori-pori kulit dan saluran
kelenjar keringat karena partikelnya lebih besar dan lebih kental. Jadi,
sebaiknya tak diberikan untuk kulit bayi Anda.


* MAKANAN


Bayi harus diberi pisang atau nasi kepal/ulek agar tak kelaparan.


Salah dan berbahaya! Sistem pencernaannya belum sanggup mencerna atau
menghancurkan makanan tersebut. Dengan demikian, makanan tersebut akan
mengendap di lambung dan menyumbat saluran pencernaan, sehingga akhirnya
bayi jadi muntah. Itulah mengapa, sebelum usia 4 bulan, bayi belum boleh
diberikan makanan tambahan. Jadi, Bu-Pak, tak usah takut si kecil akan
kelaparan. Toh, di usia tersebut, makanannya memang cuma ASI dan ia pun
boleh menyusu ASI sepuasnya kapanpun ia menginginkannya.


Bayi harus diberi susu lebih kental agar cepat gemuk.


Salah! Susu yang sangat kental juga tak dapat dicerna dan menyebabkan
endapan susu di lambung sehingga bayi jadi muntah.


Bayi boleh diberi air tajin sebagai pengganti susu/pelarut susu.


Air tajin tak dapat menggantikan susu karena kandungan nutriennya kurang;
juga, tak perlu dipakai sebagai pelarut bila pengenceran susu dengan air
matang sudah sesuai petunjuk pelarutan yang diberikan pada setiap kemasan
susu kaleng.


Susu kaleng perlu dicampur-campur (berbagai merek dagang) agar keunggulan
masing-masing susu dapat dikonsumsi sekaligus oleh bayi.


Jangan termakan iklan, dong! Semua keunggulan yang diiklankan tersebut tak
ada yang dapat menyaingi keunggulan ASI.


BILA BAYI PANAS


Baluri seluruh tubuhnya dengan bawang merah.


Bau, dong! Panas tak pernah turun karena bawangnya, tapi karena waktu
memborehkan bawang, semua baju dibuka dan terjadi penguapan dari permukaan
kulit yang basah. Itulah mengapa, praktek membungkus bayi rapat-rapat
dengan beberapa lapis pakaian pada waktu bayi panas justru akan menyebabkan
suhu tubuh semakin panas. Bila bayi panas, jangan membungkus bayi terlalu
rapat atau dengan pakaian terlalu tebal.


"Malah lebih baik kalau semua pakaiannya dilepaskan, agar terjadi penguapan
atau pelepasan panas dari tubuh bayi ke udara sekitar," tutur Eric. Bahkan,
dikompres sambil telanjang pun boleh. Namun tentunya, sebelum itu si bayi
sudah diberi obat penurun panas. Tak usah cemas bayi Anda akan semakin
parah sakitnya. Kecuali, bila kemudian Anda tak membawanya ke dokter untuk
mengatasi penyebabnya. Bukankah penyebabnya yang harus diatasi, karena
penyebabnya inilah yang membuat si bayi menjadi panas.


Lepaskan semua pakaian bayi, lalu dekap di dada ibu/ayah yang tanpa busana
pula. Dengan demikian bisa menurunkan panas.


Memang hal ini juga bisa dilakukan pada bayi yang mengalami panas untuk
mengurangi panasnya. Tapi panas badan kita, kan, normalnya 37 derajat
Celcius, sedangkan suhu udara jauh lebih rendah, sekitar 28-30 derajat
Celcius. Jadi, penetralannya lebih baik ketimbang badan ibu/bapaknya.


* DIURUT


Bayi perlu diurut bila mengalami keseleo/kecengklak.


Dunia medis tak mengenal istilah keseleo/kecengklak. Mengurut bayi justru
dapat menyebabkan cedera jaringan bila cara pijatan dan urutannya
berlebihan, apalagi di tempat-tempat organ berbahaya semisal perut.


* TIDUR


Bayi tak boleh tidur ditengkurapkan karena susah bernafas.


Salah! Tidur tengkurap lebih nyaman buat bayi karena membuatnya lebih
nyenyak dan tak rewel, serta membantu rekoil pernafasan dada lebih teratur.
Sejak lahir pun, setiap saat diletakkan di tempat tidur, bayi boleh
ditengkurapkan. Pengalaman menunjukkan, dengan sering ditengkurapkan,
perkembangan motoriknya angkat kepala, tengkurap, bolak-balik, duduk, dan
sebagainya- lebih baik.


Keberatan tidur tengkurap belakangan ini sering dikaitkan dengan tulisan
mengenai SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) yang sering terjadi di negeri
Barat karena bayi tidur di ranjang terpisah dari orang tua, kadang di kamar
yang terpisah pula. Sedangkan di Indonesia, umumnya bayi tidur di samping
orang tua dan jarang sekali ditinggal sendiri. Jadi, tak perlu takut dengan
SIDS hanya karena menengkurapkan bayi.


* PERAWATAN UMUM


Bayi tak boleh didudukkan karena takut susah kencing.


Tidak benar! Jikapun nasihat ini diikuti, boleh saja; toh, tak akan
merugikan bayi.


Bila bayi kembung, laburi perutnya dengan daun-daunan obat.


Justru berbahaya bila kulit bayi sangat sensitif karena menimbulkan
iritasi. Bila bayi mengalami kembung, cukup ditengkurapkan; karena dalam
posisi tersebut, bayi akan banyak mengeluarkan angin. Nanti kembungnya akan
hilang sendiri.


Bayi perlu diberi penghitam mata di alis mata (sipat) agar matanya jernih.


Tak ada hubungannya antara mata jernih dengan pemberian penghitam mata.
Jikapun ingin diberikan, boleh saja karena tak ada bahayanya bagi bayi.


Jika bayi sering belekan, baluri di atas alis matanya dengan kunyit yang
sudah dihaluskan agar saat bangun tidur, tahi matanya keluar semua sehingga
enggak belekan lagi.


Salah! Mata belekan disebabkan saluran mata -masing-masing di sudut mata
dekat hidung- bayi masih terlalu halus (salurannya masih sempit sekali)
sehingga bila ada kotoran atau partikel-partikel di sudut mata yang mau
dibersihkan di saluran tersebut namun ukurannya lebih besar dari
salurannya, maka mengumpullah kotorannya di sudut mata. Itulah yang disebut
belekan. Untuk mengatasinya, lakukan pemijatan sesering mungkin pada
masing-masing saluran mata.

Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar